Pencarian

Sabtu, Mei 31, 2008

Kasus-kasus Korupsi di Indonesia

Kasus-kasus Korupsi di Indonesia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertekad dalam program kerja seratus harinya akan mengutamakan pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Menurut Presiden, KKN, akan menjadi salah satu masalah berat yang harus diselesaikan oleh Pemerintah yang baru.

Jika dirunut, masih banyak masalah KKN di negara ini yang dalam proses hukumnya berhenti di tengah jalan. Berikut adalah kasus-kasus KKN besar yang menunggu untuk diselesaikan.

SOEHARTO

Kasus Soeharto Bekas presiden Soeharto diduga melakukan tindak korupsi di tujuh yayasan (Dakab, Amal Bakti Muslim Pancasila, Supersemar, Dana Sejahtera Mandiri, Gotong Royong, dan Trikora) Rp 1,4 triliun. Ketika diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, ia tidak hadir dengan alasan sakit. Kemudian majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengembalikan berkas tersebut ke kejaksaan. Kejaksaan menyatakan Soeharto dapat kembali dibawa ke pengadilan jika ia sudah sembuh?walaupun pernyataan kejaksaan ini diragukan banyak kalangan.


PERTAMINA

Dugaan korupsi dalam Tecnical Assintance Contract (TAC) antara Pertamina dengan PT Ustaindo Petro Gas (UPG) tahun 1993 yang meliputi 4 kontrak pengeboran sumur minyak di Pendoko, Prabumulih, Jatibarang, dan Bunyu. Jumlah kerugian negara, adalah US $ 24.8 juta. Para tersangkanya 2 Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Orde Baru, Ginandjar Kartasasmita dan Ida Bagus Sudjana, Mantan Direktur Pertamina Faisal Abda'oe, serta Direktur PT UPG Partono H Upoyo.

Kasus Proyek Kilang Minyak Export Oriented (Exxor) I di Balongan, Jawa Barat dengan tersangka seorang pengusaha Erry Putra Oudang. Pembangunan kilang minyak ini menghabiskan biaya sebesar US $ 1.4 M. Kerugian negara disebabkan proyek ini tahun 1995-1996 sebesar 82.6 M, 1996-1997 sebesar 476 M, 1997-1998 sebesar 1.3 Triliun. Kasus kilang Balongan merupakan benchmark-nya praktek KKN di Pertamina. Negara dirugikan hingga US$ 700 dalam kasus mark-up atau penggelembungan nilai dalam pembangunan kilang minyak bernama Exor I tersebut.

Kasus Proyek Pipaisasi Pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jawa (Pipianisasi Jawa), melibatkan Mantan Direktur Pertamina Faisal Abda'oe, Bos Bimantara Rosano Barack, dan Siti Hardiyanti Rukmana. Kerugian negara hingga US$ 31,4 juta.

KORUPSI DI BAPINDO

Tahun 1993, pembobolan yang terjadi di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dilakukan oleh Eddy Tanzil yang hingga saat ini tidak ketahuan dimana rimbanya, Negara dirugikan sebesar 1.3 Triliun.


HPH dan Dana Reboisasi Hasil audit Ernst & Young

Kasus HPH dan Dana Reboisasi Hasil audit Ernst & Young pada 31 Juli 2000 tentang penggunaan dana reboisasi mengungkapkan ada 51 kasus korupsi dengan kerugian negara Rp 15,025 triliun (versi Masyarakat Transparansi Indonesia). Yang terlibat dalam kasus tersebut, antara lain, Bob Hasan, Prajogo Pangestu, sejumlah pejabat Departemen Kehutanan, dan Tommy Soeharto.

Bob Hasan telah divonis enam tahun penjara. Bob dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi proyek pemetaan hutan senilai Rp 2,4 triliun. Direktur Utama PT Mapindo Pratama itu juga diharuskan membayar ganti rugi US$ 243 juta kepada negara dan denda Rp 15 juta. Kini Bob dikerangkeng di LP Nusakambangan, Jawa Tengah.

Prajogo Pangestu diseret sebagai tersangka kasus korupsi dana reboisasi proyek hutan tanaman industri (HTI) PT Musi Hutan Persada, yang diduga merugikan negara Rp 331 miliar. Dalam pemeriksaan, Prajogo, yang dikenal dekat dengan bekas presiden Soeharto, membantah keras tuduhan korupsi. Sampai sekarang nasib kasus taipan kakap ini tak jelas kelanjutannya.

Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)

Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Kasus BLBI pertama kali mencuat ketika Badan Pemeriksa Keuangan mengungkapkan hasil auditnya pada Agustus 2000. Laporan itu menyebut adanya penyimpangan penyaluran dana BLBI Rp 138,4 triliun dari total dana senilai Rp 144,5 triliun. Di samping itu, disebutkan adanya penyelewengan penggunaan dana BLBI yang diterima 48 bank sebesar Rp 80,4 triliun.

Bekas Gubernur Bank Indonesia Soedradjad Djiwandono dianggap bertanggung jawab dalam pengucuran BLBI. Sebelumnya, mantan pejabat BI lainnya yang terlibat pengucuran BLBI?Hendrobudiyanto, Paul Sutopo, dan Heru Soepraptomo?telah dijatuhi hukuman masing-masing tiga, dua setengah, dan tiga tahun penjara, yang dianggap terlalu ringan oleh para pengamat. Ketiganya kini sedang naik banding.
Bersama tiga petinggi BI itu, pemilik-komisaris dari 48 bank yang terlibat BLBI, hanya beberapa yang telah diproses secara hukum. Antara lain: Hendrawan Haryono (Bank Aspac), David Nusa Widjaja (Bank Servitia), Hendra Rahardja (Bank Harapan Santosa), Sjamsul Nursalim (BDNI), dan Samadikun Hartono (Bank Modern).
Yang jelas, hingga akhir 2002, dari 52 kasus BLBI, baru 20 dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Sedangkan yang sudah dilimpahkan ke pengadilan hanya enam kasus
Abdullah Puteh

Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam yang kini non aktif ini menjadi tersangka korupsi APBD dalam pembelian helikopter dan genset listrik, dengan dugaan kerugian Rp 30 miliar.

Kasusnya kini masih ditangani pihak kejaksaan dengan supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi.

Senin, Mei 26, 2008

Rakyat yang menderita, Mereka yang bergembira.

JERITAN HATI KAMI

Sebuah keputusan yang sangat berat dihati rakyat namun bisa diterima dengan senyuman yang kecil. Kehidupan yang sekarang harus ditempuh semakin berat malah tingkat pendapatan yang semakin rendah dan pengeluaran yang semakin tinggi akan menjadi momok yang sangat menakutkan di hati rakyat.

Sebuah keputusan yang sebenarnya memberatkan rakyat namun harus diterima dengan lapang dada pula oleh mereka.


KENYATAAN YANG TERJADI PRA & PASCA NAIKKNYA BBM

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa gabungan dari beberapa institusi, mereka telah menemukan beberapa kejanggalan, kerugian, dan ketidak samarataan dan ketidak adanya keadilan yang sangat besar bagi rakyat serta upaya pemerintah yang akan terus gagal untuk memeberikan keteraturan dan ketertiban serta kehidupan yang layak bagi rakyat.

Pada tahun 1945 Pasca Indonesia merdeka krisis ekonomi di Negara ini sudah ada dan hinga kini hal tersebutpun kembali berulang. Dan masalah BBM sejak dulu menjadi prioritas utama dalam negara kita karena seolah tak ada lagi pendapatan lain yang bisa diandalkan. Pasca naiknya BBM yang lalu rakyat telah menalami banyak kesulitan hingga tak jarang terdengar ada warga yang meninggal karena kesulitan ekonomi, bahkan yang juga menyedihkan ada warga yang meninggal akibat tak makan setelah beberapa hari. Kini BBM naik lagi dan penderitaan rakyatpun bertambah, banyak kalangan yang menerima hal tersebut dan menganggap itu wajar namun pada dasarnya tak ada alasan yang tepat untuk menaikkan BBM tersebut. Karena dengan bertambah naiknya harga BBM maka semakintinggi pula tingkat pengeluaran yang harus dikeluarkan dalam segi apaun. “Harga minyak tanah yang dirancang kira-kira Rp 2.500,-/liter, namun pada kenyataannya banyak yang menjual dengan harga yang lebih. Serta biaya transportasi kendaraan umum-pun jugaz tak mau ikut rugi”.

Banyak orang yang berpikiran lebih baik punya kendaraan sendiri dari pada naik angkot atau apapun sejenisnya karena biaya yang naik bahkan untuk pulang pergipun kengalahkan harga satu liter bensin yang Rp 6.000,- sungguh menyedihkan kehidupan saat ini.

BELAJAR MANDIRI

Apakah salah apabila kita berdiri sendiri dan tanpa harus tergantung dengan orang lain, tanpa harus menambahkan beban pada orang lain. Usaha mereka untuk menaikkan BBM kemudian memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung pada rakyat itu sama saja dengan bohong besar, karena walau beratus-ratus juta milyar lebih uang yang mereka keluarkan tetap saja tidak akan memberikan kesejahteraan pada rakyat. Mengapa demikian.....?? karena mereka hanya berpikir untuk uang bukan atas nama HAM dan SDM. Dan kemungkinan besar jumlah penduduk yang menderita dan berpindah ke negara lain ataupun berstatus TKI akan lebih meningkat pesat lagi.

Seandainya kita pikirkan harga pendidikan di negara ini mahal kemudian ditambah biaya pengeluaran dalam segala hal juga ikut meningkat sementara pendapatan rakyat pas-pasan dan tak sebanding dengan pengeluaran, tak ada keuntungan sama sekali yang didapat...

Dan inilah yang kami namakan dengan jamannya orang kaya akan tetap bertahan kaya namun orang miskin akan tetap setia pada penderitaannya.

“Ada satu pertanyaan: apakah kita hidup dengan dollar atau apakah mata uang kita harus mengikuti mata uang orang lain padahal katanya negara kita adalah negara yang mempunyai SDA yang banyak, walau tak mampu dikembangkan sendiri akibat SDM yang kurang, kenapa kita tidak memanfaatkan dan mengelolahnya sendiri, dan pada kenyataannya era Orla dan Orba itu bisa walau belum sempurna dan kurangnya ketelitian dalam mengambil tindakan”.

MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SAAT INI

100 tahun atau 1 abad kebangkitan nasional kita telah diperingati namun belum ada tanda-tanda kebangkitan dari rakyat kita, lalu apa yang akan kita lakukan bila melihat keadaan jadi begini. Apakah uang memang segala-galanya? Mari bangkitlah wahai pemuda dan rakyat negeri-ku kita tunjukkan bahwa rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi di negara ini setelah Pancasila. Bangkit tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa menjadi bangsa yang memiliki semboyan “BHINNEKA TUNGGAL IKA”, serta bercita-cita Berbangsa satu bangsa Indonesia, Bernegara satu negara Indonesia, Berbahasa satu bahasa Indonesia, yang adil dan makmur, dan Menjunjung tinggi Ideologi PANCASILA.

Kamis, Mei 08, 2008

Diabetes

A. Pengertian Diabetes

Diabetes Mellitus adalah insulin yang yang di hasilkan oleh kelenjar pankreas yag terletak di lekukan usus dua belas jari sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah, yaitu untuk orang normal: (non normal) waktu puasa antara 60-120 mg/dl dan dua jam setelah makan di bawah 140 mg/dl bila terjadi gangguan pada kerja insulin, baik secara kuantitas maupun kualitas, keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cendrung naik.

Seorang dapat di katakan menderita Diabetes Millitus jika menderita dua dari dari tiga gejala di bawah ini :

(1) Keluhan ”TRIAS”:

a. banyak minum

b. bayak kencing

c. peurunan berat badan yang tak jelasw sebabnya

(2) Kadar glukosa darah pada waktu puasa 126 mg/dl

(3) Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan 200 mg/dl

Karena kadar glukosa darah pada waktu puasa menigkat, kelebihan glukosa tersebut akan di keluarkan melalui urine.

B.TIPE DIABETES MELITUS

Gejala dan tanda-tanda pent\yakit Diabetes Mellitus dapat di golongkan menjadi gejala akut dan gejala kronik.

Gejala Akut Penyakit diabetes Melitus

Gejala penyakit Diabetes Mellitus pada setiap penderita tidaklah selalu sama; gejalah yang di sebutkan dibawah ini gejala yang umumnya timbul dengan tidak mengurangi kemungkinan adanya variasi adanya gejala lain. Bahkan, ada Diabetisi yang tidak menunjukan gejala apapun sampai saat tertentu (masih kompensasi)

(1) Pada permulaan gejala yang di tunjukkan meliputi tiga serba banyak yaitu:

(a) banyak makan (polipagia)

(b) banyak minum (polidipsia)

(c) banyak kencing (poliuria)

atau singkatannya 3p (polipalgia, polidipsia, poliuria). Dalam fase ini biasanya penderita menunjukkan berat badan yag terus bertambah, karea pada saat ini julah insulin masih mecukupi.

(2) Bila keadaan tersdebut tidak cep-at di obati, lama-kelamaan mulai timbul gejala yang di sebabkan oleh kurangnya insulin, danbukan 3p lagi, melainkan hanya 2p saja (polisipsia dan poliuria) dan beberapa keluhan lain:

(a) nafsu makan mulai berkurang (tidak polifagia lagi) bahkan kadang-kadang disusul dengan mual jika glukosa darah berlebihan 500 mg/dl

(b) banyak minum

(c) banyak kencing

(d) berat badan turun dengan cepat (dapat turun 5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu)

(e) mudah lelah

(f) bila tidak lekas di obati akan timbul rsa mual bahkan penderita akan jatuh koma (tidak sadarkan diri) dan di sebut koma diabetik

Gejala Kronik Penyakit Diabetes Mellitus

Kadang diabetes tidak menunjukkan gejala akut (mendadak), tetapi penderita tersebut baru menunjukkan gejala sesudah beberapa bulan atau beberapa tahun mengidap penyakit Diabetes Mellitus.Gejala ini di sebut gejala kronik atau menahun. Gejala kronik ini yang paling sering membawa Diabetes berobat pertama kali. Gejala kronik ini serig timbul adalah (seorang penderita dapat mengalami beberapa gejala tersebut di bawah ini):

(1) kesemutan (semuten)

(2) kulit terasa panas (wedangen), atau seperti tertusuk-tusuk jarum

(3) terasa tebal dikulit, sehingga kalau berjalan seperti berjalan di atas bantal atau kasur

(4) kram

(5) lelah

(6) mudah mengantuk

(7) mata kabur, biasanya ganti kaca mata

(8) gatal di sekitar kemaluan, terutama wanita

(9) gigi mudah goyah dan mudah lepas

(10) kemampuan seksual menurun, bahkan impoten

(11) para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau berat bayi lahir lebih dari 4kg

C. PENYEBAB DIABETES MELLITUS

Penyakit Diabetes Mellitus kebanyakan adalah penyakit keturunan tetapi bukan penyakit menular.

(1) kedua orang tua nya mengindap penyakit Diabetes Mellitus

(2) salah satu orang tua atau saudaranya kandungnya mengidap penyakit Diabetes Mellitus

(3) salah satu anggota keluarganya (nenek, paman, bibi, keponak-an, sepupu) mengidap penyakit Diabetes Mellitus

(4) pernah melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4 kg

(5) pada waktu pemeriksaan kesehatan perna di temukan kadar glukosa darah melebihi antara 140-199 mg/dl

(6) menderita penyakit liver (hati) yang kronik atau agak berat

(7) terlalu lama minum obat-obatan, mendapat suntikan atau minum tablet golongan kortikosteroid (sering di gunakan penderita asma, penyakit kulit, penyakit reumatik, dan lain)

(8) terkena infeksi virus tertentu: misalnya virus morbili, virus yang menyerang kelenjar ludah, seperti virus ini sering timbul pada anak-anak bahkan perna di jumpai pada anak usia enam belas bulan, dan sampai sekarang hidup, tetapi harus di suntik insulin terus setiap hari

(9) terkena obat-obat anti serangga {insektisida)

(10) berat badan termasuk kategori gemuk (obesitas)

(11) tes gula dalam urine positif

D. CARA PENGOBATAN DIABETES MELLITUS

PenyulitDiabetes Mellitus yang cukup mengenaskan adalah stroke, yang mencapai agka kejadian 4.3% tetapi, peyulit ini tidak perlu terjadi jika ”GULOH-SISAR” dapat di kendalikan degan baik

Yang di maksud dengan”GULOH SISAR” adalah singkatan dari

G = glukosa

U = uric acid (asam urat)

L = ipid (kolestrol da sebagainya)

O = obesitas (kegemukan)

H = hipertensi

S = sigaret

I = inaktivitas

S = stres

A = alkohol

R = reguler check up

Jelaslah, bahwa untuk menghindarkan stroke, tidak cukup mengendalikan glukosa darah saja, tetapi empat faktor lain nya juga harus di kendalikan.

Oleh karena itu, marilah para diabetesi mengendalikan “GULOH SISAR” dengan baik agar dapat hidup sehat dan bahagia bersama diabetes



IndoBanner Exchanges